Kamis, 12 Januari 2012

Bergerak Menuju Hidup Sehat



Cara Mengurangi Stress dan Merevitalisasi Hidup        

Adakalanya dalam beraktivitas kita merasa letih dan stress dengan permasalahan yang dihadapi. Saya saja hampir setiap hari menghadapi stress, namun saya selalu mengimbanginnya dengan olah raga teratur. Berikut ini cara yang efektif untuk meminimalisir stress yang menyerang siapa saja.

1. Kurangi Pemakaian Garam

Merasa cepat naik darah? Salah satu penyebabnya mungkin garam. Terlalu banyak garam akan menyebabkan kekurangan air dan naiknya tekanan darah.Kurangi garam dengan memilih bahan-bahan alami (bukan makanan kalengan atau prosesan) dan dengan mencoba bereksperimen dengan bumbu lain seperti bubuk kari, bawang putih, jinten atau rosemary untuk memberikan rasa pada makanan anda. Anda akan memperkuat wawasan kuliner anda dan juga akan merasa lebih bertenaga.

2. Naik tangga

Ketika anda merasa marah atau stress, lebih mudah untuk makan permen, merokok, atau meneguk segelas kopi untuk melawan stress tersebut. Penangkal stress yang ideal? Berolahraga. Lain kali, ketika anda stress atau kesal, naiklah tangga atau berjalanlah dengan cepat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan berolahraga selama 10 menit dapat meningkatkan mental.

3. Kurangi makan Donat

Berusaha mengatasi stress dengan makan? Ketika anda sedang mengalami ketegangan, anda mungkin akan memilih makanan menyenangkan ketimbang buah-buahan dan sayur sayuran. Tetapi ketika makanan yang kaya akan karbohidrat dan gula itu mulai bereaksi dalam tubuh anda, anda akan merasa lesu. Ditambah lagi, kalori yang berlebih secara cepat akan meningkatkan berat badan anda – dan meningkatkan resiko akan permasalahan kesehatan. Dengan demikian, di lain waktu ketika anda merasa cemas, jangan makan makanan yang manis. Cobalah untuk makan apel atau menarik nafas panjang sepuluh kali.

4. Tidur yang Cukup

Hilangkan kantong mata anda dengan tidur yang cukup. Para ahli merekomendasikan 7 hingga 8 jam tidur pada waktu malam untuk istirahat yang cukup dan mengurangi stress. Susah tidur? Jangan minum kopi setelah lewat tengah hari. Jangan berolahraga dua jam sebelum tidur. Buatlah kamar tidur anda sebagai daerah “hanya untuk tidur” – tidak ada TV, binatang peliharaan, computer atau barang lainnya yang dapat mengganggu tidur anda. Jika tips ini tidak dapat bermanfaat, konsultasikan ke dokter anda.

5. Keluar dari Rutinitas

Cobalah jadwal yang berubah-ubah, apakah dengan cara mengubah rutinitas anda atau dengan mencoba sesuatu yang baru – seperti merubah gaya rambut anda – untuk memperbaiki penampilan anda dan suasana hati anda. Mengendarai mobil dengan rute yang berbeda, membawa anjing anda jalan jalan dengan rute yang berbeda, atau makan makanan yang berbeda untuk sarapan anda dapat membantu memberikan suasana lebih segar. Fokuslah pada satu perubahan yang gampang dalam satu waktu agar dapat berhasil.

6. Berjalan di Sekitar Perumahan Anda

Anda tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran – bahkan dengan gerakan sedikit juga dapat menyebabkan anda terhubung dengan tubuh anda dan membantu anda mendapatkan kembali energi anda. Jalan-jalan sore di sekeliling perumahan anda dapat juga menyegarkan kepala anda, dan  olahraga yang mengandung meditasi – seperti yoga atau tai chi – dapat juga menyegarkan tubuh dan pikiran anda.

7. Makan lebih banyak Serat

Serat dapat membuat anda merasa kenyang secara cepat dan juga mengurangi berat badan. Makan serat yang cukup juga akan membuat anda lebih teratur dan bagus untuk jantung anda. Jadi selain manfaat kesehatan yang lebih baik, dengan makan serat yang cukup juga akan mengurangi stress! Berita bagusnya adalah serat juga terdapat dalam berbagai bentuk dan juga rasa, mulai dari gandum dan roti gandum dan sereal hingga ke buah buahan seperti apel, jeruk, dan strawberry juga sayur sayuran.

8. Fokus pada Saat Kini

Sadar akan dimana anda berada dan apa yang terjadi saat ini – beberapa mengatakan hal ini adalah kemampuan untuk mengendalikan pikiran – dapat membantu anda tenang daripada merasa resah terhadap apa yang akan terjadi pada masa depan yang suram. Lepaskanlah pikiran tentang masa lalu dan juga masa depan, dan fokuslah pada saat kini. Merasakan angin yang bertiup mengenai kulit anda? Merasakan bagaimana trotoar dibawah kaki anda? Jika pikiran anda melayang, tariklah kembali dan fokuslah pada saat kini.

Cara diatas bisa dicoba kapanpun dan dimanapun. Sebagai seorang wanita yang hidup mandiri demi masa depan yang lebih baik, saya menghadapi dunia perkuliahan dan pekerjaan yang benar benar membuat saya stress. Dengan cara diatas bisa lebih nyaman dan santai dalam menghadapi kehidupan, jadi stress jauh deh!

Sumber : http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/29107-8-cara-untuk-mengurangi-stress-dan-merevitalisasi-hidup-anda

11 Tuntutan Petani untuk SBY-Boediono

Aliansi 77 organisasi Petani, Buruh, Masyarakat Adat, Perempuan, Pemuda Mahasiswa, Perangkat Pemerintahan Desa, dan NGO yang tergabung dalam “Sekretariat Bersama Pemulihan Hak Rakyat Indonesia”, menggelar aksi di seluruh Indonesia pada hari Kamis (12/1). Mereka dalam aspirasinya menyampaikan 11 tuntutan kepada pemerintah SBY-Boediono.

Demo massal tersebut digelar akibat merajalelanya praktik perampasan tanah dan sumber-sumber kehidupan rakyat yang difasilitasi oleh pemerintah. Dalam hal ini untuk mengamankan kepentingan korporasi, pemerintah pusat maupun daerah dinilai sengaja menggunakan aparat keamanan dan pam swakarsa.

Tindakan yang dilakukan aparat keamanan dan pam swakarsa yang telah dilakukan diantaranya untuk  menembak, menangkap dan melakukan berbagai bentuk kekerasan lainnya kepada rakyat, termasuk kepada perempuan dan anak-anak.

“Kasus yang terjadi di Mesuji, Dipasena dan Bima adalah bukti bahwa Polri tidak segan-segan mengkriminalisasi dan membunuh rakyat yang  memperjuangkan hak hidup yang sehat dan layak,” ujar aktivis Walhi Teguh Surya dalam keterangan persnya.

Aksi digelar serentak di Jakarta dan 27 Provinsi di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali NusaTenggara. Gerakan massa ini sebagai bentuk perlawanan dan membentuk aliansi gerakan perlawanan terhadap perampasan tanah-tanah rakyat yang difasilitasi oleh rezim SBY-Boediono di seluruh Indonesia.

Berikut tuntuan Sekretariat Bersama Pemulihan Hak Rakyat Indonesia :

1-Hentikan segala bentuk perampasan tanah rakyat dan mengembalikan tanah yang diduga dirampas.

2-Mendesak pelaksanaan pembaruan agraria sejati sesuai konstitusi 1945 dan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA).

3-Menarik TNI/Polri dari segala konflik agraria serta bebaskan para pejuang rakyat yang ditahan dalam melawan perampasan tanah.

4-Meminta dilakukan audit legal dan sosial ekonomi terhadap segala Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan, Hak Guna Bangunan (HGB), Surat Keputusan (SK) Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Izin Usaha Pertambangan (IUP) baik kepada Swasta dan BUMN yang telah diberikan dan segera mencabutnya untuk kepentingan rakyat.

5-Membubarkan Perhutani dan memberikan hak yang lebih luas kepada rakyat, penduduk desa dan masyarakat adat dalam mengelola hutan.

6-Penegakan Hak Asasi Petani dengan cara mengesahkan RUU Perlindungan Hak Asasi Petani dan RUU Kedaulatan Pangan sesuai tuntutan rakyat.

7-Penegakan Hak Masyarakat Adat melalui Pengesahan RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak–Hak Masyarakat Adat.

8-Pemulihan hak dan wewenang desa dengan segera menyusun RUU Desa yang bertujuan memulihkan hak dan wewenang desa atau nama lain yang sejenis dalam bidang ekonomi, politik hukum dan budaya.

9-Penegakan Hak Asasi Buruh dengan Menghentikan politik upah murah dan sistem Kerja out sourching dan membangun industrialisasi nasional.

10-Penegakan Hak Asasi Nelayan Tradisional melalui perlindungan wilayah tangkap nelayan tradisional.

11-Pencabutan sejumlah UU yang telah mengakibatkan perampasan tanah yaitu, UU No.25/2007 tentang Penanaman Modal, UU 41/1999 mengenai Kehutanan, UU 18/2004 Perkebunan, UU 7/2004 Sumber Daya Air, UU 27/2007 Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, UU 4/2009 Minerba, UU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan, dan Cabut UUPPTKILN Nomor 39 tahun 2004 dan Bentuk Undang-undang yang menjamin hak-hak buruh migran Indonesia dan Keluarganya.

Sebagai rakyat wajar saja bila ladang penghinnya telah dirampas. Namun yang perlu digaris bawahi adalah kata "dirampas". Apakah benar tanahyang mereka gunakan dirampas? Tidak mungkin bila pemerintah merampas hak rakyatnya, apalagi itu sebagai sumber penghidupan. Semua ini pasti ada penjelasannya, ada alasan kenapa tanah yang dijadikan persoalan membuat segelintir orang menjadi gerah. Rakyat pun harus tegas, bahwa bilamana tanah itu milik negara ya harus digunakan dan dikelola negara semestinya. Namun bilamana tanah itu adalah miliknya secara utuh dan resmi, maka pemerintah akan melakukan perundingan dengan pemiliknya. Dengan musyawarah semua persoalan akan menjadi jelas. Tidak perlu aksi kekerasan, seperti demo. Itu akan membuang waktu yang percuma.

Sumber : http://erabaru.net/top-news/37-news2/29108-11-tuntutan-petani-untuk-sby-boediono

Rabu, 11 Januari 2012

Belajar Dari Cerita Massa Kecil

Dahulu, ada seorang laki-laki yang memiliki tujuh orang anak laki-laki, dan laki-laki tersebut belum memiliki anak perempuan yang lama diidam-idamkannya. Seiring dengan berjalannya waktu, istrinya akhirnya melahirkan seorang anak perempuan. Laki-laki tersebut sangat gembira, tetapi anak perempuan yang baru lahir itu sangat kecil dan sering sakit-sakitan. Seorang tabib memberitahu laki-laki tersebut agar mengambil air yang ada pada suatu sumur dan memandikan anak perempuannya yang sakit-sakitan dengan air dari sumur itu agar anak tersebut memperoleh berkah dan kesehatan yang baik. Sang ayah lalu menyuruh salah seorang anak laki-lakinya untuk mengambil air dari sumur tersebut. Enam orang anak laki-laki lainnya ingin ikut untuk mengambil air dan masing-masing anak laki-laki itu sangat ingin untuk mendapatkan air tersebut terlebih dahulu karena rasa sayangnya terhadap adik perempuan satu-satunya. Ketika mereka tiba di sumur dan semua berusaha untuk mengisi kendi yang diberikan kepada mereka, kendi tersebut jatuh ke dalam sumur. Ketujuh anak laki-laki tersebut hanya terdiam dan tidak tahu harus melakukan apa untuk mengambil kendi yang jatuh, dan tak satupun dari mereka berani untuk pulang kerumahnya.

Ayahnya yang menunggu di rumah akhirnya hilang kesabarannya dan berkata, "Mereka pasti lupa karena bermain-main, anak nakal!" Karena takut anak perempuannya bertambah sakit, dia lalu berteriak marah, "Saya berharap anak laki-lakiku semua berubah menjadi burung gagak." Saat kata itu keluar dari mulutnya, dia mendengar kepakan sayap yang terbang di udara, sang Ayah lalu keluar dan melihat tujuh ekor burung gagak hitam terbang menjauh. Sang Ayah menjadi sangat menyesal karena mengeluarkan kata-kata kutukan dan tidak tahu bagaimana membatalkan kutukan itu. Tetapi walaupun kehilangan tujuh orang anak laki-lakinya, sang Ayah dan Ibu masih mendapatkan penghiburan karena kesehatan anak perempuannya berangsur-angsur membaik dan akhirnya anak perempuan tersebut tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Gadis itu tidak pernah mengetahui bahwa dia mempunyai tujuh orang kakak laki-laki karena orangtuanya tidak pernah memberitahu dia, sampai suatu hari secara tidak sengaja gadis tersebut mendengar percakapan beberapa orang, "Gadis tersebut memang sangat cantik, tetapi gadis tersebut harus disalahkan karena mengakibatkan nasib buruk pada ketujuh saudaranya." Gadis tersebut menjadi sangat sedih dan bertanya kepada orangtuanya tentang ketujuh saudaranya. Akhirnya orangtuanya menceritakan semua kejadian yang menimpa ketujuh saudara gadis itu. Sang Gadis menjadi sangat sedih dan bertekad untuk mencari ketujuh saudaranya secara diam-diam. Dia tidak membawa apapun kecuali sebuah cincin kecil milik orangtuanya, serta sebuah roti untuk menahan lapar dan sedikit air untuk menahan haus.

Gadis tersebut berjalan terus, terus sampai ke ujung dunia. Dia menemui matahari, tetapi matahari terlalu panas, lalu dia kemudian menemui bulan, tetapi bulan terlalu dingin, lalu dia menemui bintang-bintang yang ramah kepadanya. Saat bintang fajar muncul, bintang tersebut memberikan dia sebuah tulang ayam dan berkata, "Kamu harus menggunakan tulang ini sebagai kunci untuk membuka gunung yang terbuat dari gelas, disana kamu akan dapat menemukan saudara-saudaramu." Gadis tersebut kemudian mengambil tulang tersebut, menyimpannya dengan hati-hati di pakaiannya dan pergi ke arah gunung yang di tunjuk oleh bintang fajar. Ketika dia telah tiba di gunung tersebut, dia baru sadar bahwa tulang untuk membuka kunci gerbang gunung telah hilang. Karena dia berharap untuk menolong ketujuh saudaranya, maka sang Gadis lalu mengambil sebilah pisau, memotong jari kelinkingnya dan meletakkannya di depan pintu gerbang. Pintu tersebut kemudian terbuka dan sang Gadis dapat masuk kedalam, dimana seorang kerdil menemuinya dan bertanya kepadanya, "Anakku, apa yang kamu cari?". "Saya mencari tujuh saudaraku, tujuh burung gagak," balas sang Gadis. Orang kerdil tersebut lalu berkata, "Tuanku belum pulang ke rumah, jika kamu ingin menemuinya, silahkan masuk dan kamu boleh menunggunya di sini." Lalu orang kerdil tersebut menyiapkan makan siang pada tujuh piring kecil untuk ketujuh saudara laki-laki sang Gadis yang telah menjadi burung gagak. Karena lapar, sang Gadis mengambil dan memakan sedikit makanan yang ada pada tiap-tiap piring dan minum sedikit dari tiap-tiap gelas kecil yang ada. Tetapi pada gelas yang terakhir, dia menjatuhkan cincin milik orangtuanya yang dibawa bersamanya.

Tiba-tiba dia mendengar kepakan sayap burung di udara, dan saat itu orang kerdil itu berkata, "Sekarang tuanku sudah datang." Saat ketujuh burung gagak akan mulai makan, mereka menyadari bahwa seseorang telah memakan sedikit makanan dari piring mereka. "Siapa yang telah memakan makananku, dan meminum minumanku?" kata salah satunya. Saat burung gagak yang terakhir minum dari gelasnya, sebuah cincin masuk ke mulutnya dan ketika burung tersebut memperhatikan cincin tersebut, burung gagak tersebut berkata, "Diberkatilah kita, saudara perempuan kita yang tersayang mungkin ada disini, inilah saatnya kita bisa terbebas dari kutukan." Sang Gadis yang berdiri di belakang pintu mendengar perkataan mereka, akhirnya maju kedepan dan saat itu pula, ketujuh burung gagak berubah kembali menjadi manusia. Mereka akhirnya berpelukan dan pulang bersama ke rumah mereka dengan bahagia.

Kenapa saya mengupload tulisan yang berdasarkan cerita massa kecil, karena dari hal kecil kita tumbuh dab belajar. Dari cerita diatas saya mendapatkan banyak pelajaran positive dan negativenya. Salah satu hal positive yang saya cermati adalah kasih sayang yang tulus antara saudara. Ini mengingatkan saya kepada saudara saudaraku, karena saya harus tinggal jauh dari keluarga. Dan Hal negative yang saya dapat adalah, kenapa ketujuh laki - laki tersebut tidak ada satupun yang berani berkata jujur. jikalau mereka mengatakan kejujuran, maka tidak akan terjadi hal hal yang tidak diharapkan. Dan satu hal negative yang tidak patut untuk dicontoh adalah, ketika saya nanti menjadi orang tua tidak boleh mengatakan kata kata yang buruk. Lebih baik diam. Dan saat ini saya sebagai anak, akan mengusahakan patuh kepada semua titah orang tua yang kearah kehidupan yang baik. Semoga cerita diatas bisa menginspirasi kita semua.

Sumber : http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Tujuh-Burung-Gagak-41

Kemiskinan Yang Meluas Adalah Produk Kekuasaan Politik

Kemiskinan yang sekarang ini melanda Indonesia secara luas, dan pengangguran yang membengkak sampai puluhan juta orang, serta anak-anak balita yang kurang gizi yang begitu banyak (27% dari seluruh balita di Indonesia), ditambah lagi korupsi yang terus merajalela, dan juga kerusakan moral dan kebejatan iman yang telah membusukkan kehidupan « elite » bangsa, kasus BLBI yang berbuntut panjang, kasus KKN-nya Suharto beserta anak-anaknya, bobroknya sistem hukum dan peradilan, berbagai pelanggaran HAM, adalah semuanya produk satu kekuasaan politik. Yaitu produk kekuasaan politik yang mula-mula dibangun oleh Suharto dengan Orde Barunya, dan diteruskan oleh berbagai pemerintahan, sampai pemerintahan SBY-Boediono yang sekarang ini.

Dengan naiknya harga-harga yang makin menyulitkan kehidupan sehari-hari bagi rakyat, maka banyak golongan dalam masyarakat akhir-akhir ini menggelar berbagai kegiatan atau aksi-aksi di banyak daerah, untuk memanifestasikan kemarahan mereka dan aspirasi mereka akan adanya perubahan untuk perbaikan hidup mereka. Banyaknya aksi-aksi dan beraneka-ragamnya tuntutan yang mereka lancarkan adalah tanda yang penting (dan menggembirakan sekali) yang menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat berani bangkit dan mengeluarkan suara-suara mereka, untuk mengkritik penyelenggaraan pemerintahan yang tidak beres, untuk menghujat korupsi dan penyelewengan kekuasaan, dan untuk melawan segala ketidakadilan.

Banyaknya aksi-aksi atau beraneka-ragamnya kegiatan yang dilakukan oleh berbagai golongan ini (antara lain : pemuda, mahasiswa, buruh, tani, pegawai negeri, perempuan, pedagang kecil, korban Lapindo, korban gempa dan banjir, pekerja perkebunan) juga menunjukkan makin bertambahnya kesadaran banyak orang untuk berorganisasi dan melakukan kegiatan atau perjuangan secara kolektif dan terkoordinasi. Walaupun sebagian dari aksi-aksi ini untuk sementara masih berjalan sendiri-sendiri atau terpencar-pencar, namun tetap merupakan bagian dari perkembangan yang penting. Sebab, perkembangan perjuangan berbagai golongan ini akhirnya akan melahirkan kekuatan-kekuatan baru dan pemimpin-pemimpin baru, setelah melalui “seleksi” jangka panjang oleh rakyat yang mendambakan demokrasi dan keadilan.

Dalam situasi yang begini ini, peran kaum muda dari berbagai kalangan adalah sangat penting, sebagai bagian dari agen-agen perubahan. Sekali lagi, patut diulangi, bahwa bangkitnya berbagai kalangan atau golongan masyarakat melalui aksi-aksi atau kegiatan yang beraneka-ragam adalah maha-penting untuk perjuangan memperbaiki kehidupan sehari-hari dan melawan politik pemerintah yang merugikan kepentingan rakyat. Bangkitnya berbagai golongan melalui aksi-aksi yang terkoordinasi juga akan merupakan sumbangan penting kepada usaha untuk mengadakan perubahan-perubahan besar, termasuk perubahan dalam kekuasaan politik. Karena, makin jelaslah sudah sekarang ini, bahwa banyak lembaga negara dan pemerintahan (umpamanya DPR) makin kehilangan kepercayaan rakyat. Karena itu, maka aksi-aksi atau kegiatan extra-parlementer akan memegang peran yang makin penting dan utama dalam mengusahakan adanya perubahan-perubahan yang besar dan mendasar.

Negara kita ini sebagai negara yang demokrasi, yang berarti kekuasan tertinggi berada di tangan rakyat. Namun demokrasi seperti apa yang sesuai dengan wajah bangsa kita yang gagah berani ini. Perlukah kita sebagai insan generasi penerus bangsa mengikuti jejak kaum yang contreng demokrasi negara kita. Jangan hanya berpikir kemauan kita, tapi sepenuhnya kita dukung dan kembangkan program pemerintah. Mereka pemimpin negara adalah dulunya sama dengan kita. Disaat mereka memimpin, mereka mendengar suara rakyat dan berpikir bagaimana caranya untuk mensejahterakan rakyat. Jadi, alangkah baikknya bila kita dukung program pemerintah, jangan kita mengisi waktu dengan kekacauan disana sini.

Tidak semua pemerintah memiliki perbuatan yang tak sepantasnya dilakukannya sebagai pemimpin. Namun pemerintah yang bijak pun banyak sekali, mereka tidak akan tinggal diam. mereka harus menegakkan hukum, meski itu adalah kawan mereka sendiri. Semoga Indonesia semakin gagah berani dimata kanca Internasional.

Sumber : http://qnoyzone.blogdetik.com/index.php/2008/03/30/opini-kemiskinan-di-indonesia-dan-jalan-keluarnya/

Mengikuti Jejak Amerika Latin

Perlulah kiranya diulangi untuk kesekian kalinya, bahwa pengalaman di banyak negeri Amerika Latin (terutama Venezuela dan Bolivia) menunjukkan betapa pentingnya berbagai aksi-aksi masyarakat luas sebagai sumbangan yang menentukan kepada berhasilnya perjuangan parlementer untuk mengambil alih kekuasaan politik dari tangan kaum reaksioner. Akan datanglah saatnya nanti, bagi kekuatan demokratis di Indonesia, untuk mengikuti jejak serta pengalaman negeri-negeri Amerika Latin, tetapi dengan menemukan cara dan jalannya sendiri, yang sesuai dengan kondisi kongkrit negeri kita.

Jadi, singkatnya, kemiskinan, pengangguran, anak balita yang kurang gizi, dibarengi dengan korupsi dan kebobrokan moral yang bisa kita saksikan bersama-sama dengan jelas dewasa ini adalah semuanya merupakan “penyakit kronis’ yang ditimbulkan oleh kekuasaan politik yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat banyak. Dan, sudah bisalah kita ramalkan, bahwa berbagai “penyakit kronis” yang demikian parah itu tidak akan bisa diberantas dengan adanya pemerintahan baru yang dihasilkan Pemilu tahun 2009. Sebab, sudah jelas bahwa Pemilu 2009 tidak akan melahirkan kekuasaan politik yang pro-rakyat, yang anti-dominasi ekonomi asing, dan yang tegas-tegas berorientasi masyarakat adil dan makmur, seperti yang dicita-citakan sejak lama oleh rakyat bersama Bung Karno.

Tidak sepenuhnya usaha dan upaya pemerintah menghasilkan angka nol. Semuannya berjalan sesuai rencana, namun tidak dipungkiri bahwa ada tangan tangan yang ikut campur sehingga hasilnya kurang terealisasikan. Pemerintah pun terus menerus menggali penyebabnya dan menyelesaikannya. Saya sebagai generasi muda sudah sepantasnya mengisi pembangunan dengan prestasi yang saya tekuni di bidangnya.
Sumber: http://kontak.club.fr/index.htm

Masalah Kemiskinan di Indonesia

 Kemiskinan adalah permasalahan yang kompleks bagi setiap negara, terutama negara besar seperti Indonesia. Kebijakan dan penanganannya harus merata dan menyeluruh agar tidak menimbulkan kebingungan dan kekisruhan sebagai efek negatif penanggulangannya. Hingga saat ini masalah kemiskinan di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.


Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.

Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

Penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas utama kebijakan pembangunan nasional yang juga merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 yang diharapkan dapat menurunkan presentase penduduk miskin menjadi 8,2% pada tahun 2009. Saat ini pemerintah tengah melakukan langkah prioritas dalam jangka pendek pertama untuk mengurangi kesenjangan antar daerah dengan beberapa kebijakan.

Pertama, penyediaan sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama pada daerah-daerah langka sumber air bersih. Kedua, pembangunan jalan, jembatan dan dermaga terutama untuk daerah terisolasi dan tertinggal. Ketiga, redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen dana alokasi khusus (DAK).

Jangka panjang kedua bertujuan memperluas kesempatan kerja dan berusaha. Itu dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha terutama melalui kemudahan dalam mengakses kredit mikro dan UKM, pelatihan keterampilan kerja untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, meningkatkan investasi dan revitalisasi industri termasuk industri padat tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana, dan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Prinsip-prinsip PNPM Mandiri adalah pemberdayaan masyarakat yang memprioritaskan kelompok masyarakat miskin. Keterlibatan masyarakat miskin itu digalakkan dengan pendampingan yang dilakukan oleh pengawas dari berbagai level pemerintahan. Sedangkan pengambilan keputusan dilaksanakan secara sederhana di tingkat lokal, yaitu oleh masyarakat sendiri dan didanai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat luas.

Jangka panjang ketiga, khusus untuk pemenuhan hak dasar penduduk miskin secara langsung diberikan pelayanan antara lain dengan pemberian pendidikan gratis bagi penuntasan wajib belajar 9 tahun. Untuk meningkatkan akses dan perluasan kesempatan belajar bagi semua anak usia pendidikan dasar, dengan target utama daerah dan masyarakat miskin, terpencil dan terisolasi maka mulai tahun ajaran 2005/2006 pemerintah menyediakan biaya operasional sekolah (BOS), sebagai langkah awal pelaksanaan pendidikan dasar gratis.

Selain itu juga memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas III. Dengan ditetapkannya Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, maka upaya peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan dilanjutkan dan lebih ditingkatkan melalui upaya pemeliharaan kesehatan penduduk miskin dengan sistem jaminan/asuransi kesehatan yang preminya dibayar oleh pemerintah.

Untuk pelaksanaan program-program tersebut, Indonesia (sebagai negara berkembang) bisa meminta bantuan dari luar negeri. Tapi negara berkembang penerima fasilitas itu sendiri harus berkomitmen untuk menggunakan uang tersebut secara benar. Tujuan makronya tentu untuk mengurangi kemiskinan. Kita berharap negara-negara maju secara kesatuan bisa menunjang program-program tersebut, dengan mengucurkan bantuannya.
Selain itu, budaya pembangunan di Indonesia harus dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat dan melibatkan peran aktif masyarakat. Utamanya, tentu, masyarakat miskinnya, mulai dari perencanaan program pembangunan baik penentuan kebijakan dan anggarannya, maupun pelaksanaan program serta monitoring dan evaluasinya.Sumber : http://skyrider27.blogspot.com/2009/11/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html